Selasa, 22 November 2011

Saat Kehidupan Diuji (My Story In Darussalam Boarding School)


Kawan…tak pernah terfikir dibenakku untuk mengalami hidup seperti ini. Dimana aku harus hidup jauh dari orang tua dan belajar hidup bersama orang lain yang tak pernah ku kenal sebelumnya.
Pondok Pesantren Darussalam Ciamis,kini menjadi bagian hidupku. Melukis dengan menggunakan warna berbeda dalam lukisanku, sehingga terciptalah lukisan yang indah, lebih indah dari apa yang kubayangkan sebelumnya. Begitupun dengan hidupku. Semoga….
Kawan…Pesantren ini benar-benar merubah hidupku.
Dulu..aku hanyalah seorang insan yang hanya mengandalkan hidup kepada orang tua dan hidup semaunya. Mau makan tinggal makan, baju kotor tinggal ditumpuk diember, mau jajan tinggal minta dan jika mau main tinggal ambil kunci motor dan Lets Go bersama teman-teman. Seburuknya aku, sampai-sampai meninggalkan kewajibanku selaku makhluk.
Namun kini semuanya telah berubah.
Disini..aku belajar tentang arti kehidupan, belajar menghargai orang dan belajar menyantuni waktu. Disini benar-benar mendidikku untuk mandiri.
Terkadang aku merasa tidak tahan menghadapi semuanya. Menghadapi keegoisan orang lain terutama keegoisan diri sendiri. Kadang malas, namun itu wajar, namanya juga manusia, tidak ada yang sempurna.
Aku bisa mengatasi keegoisanku dengan mengingat apa tujuanku kesini. Biasanya…jika aku merasa malas, bosan, ga betah sampai-sampai mau pindah dari sini, aku melihat kebelakang, bagaimana jerih payah orang tua untuk menyekolahkanku kesini. Mereka rela berbuat apa saja demi masa depan yang baik untuk putranya, berharap putranya bisa menjadi orang yang berguna bagi diri sendiri dan bagi semua orang.
“Sekolah formal untuk meraih cita-cita, sangkan bagja di Dunia”
“Mesantren untuk menyempurnakan iman, sangkan bagja di akhirat kelak”
“dan Aktif di salah satu organisasi, sangkan kita bisa hidup bersosialisasi”
 Seketika semangatkupun bangkit kembali setelah mengingat semua itu. Semoga akupun bisa menjalankan amanat mereka.
Namun…jika masalah itu timbul dari keegoisan orang lain, kadang aku terlalu rapuh untuk menghadapinya. Seakan-akan aku butuh orang lain untuk berada disampingku, ada untuk mensuport dan untuk mengulurkan tangannya,  sehingga aku bisa berdiri untuk menghadapi semuanya.
Kadang…aku berusaha untuk “berbodo amat” dengan apa yang orang katakan, apa kata orang yang menambah beban dibenakku. Aku berusaha selalu berhusnudhon dengan apa yang terjadi padaku, “mungkin mereka saking perhatiannya kepadaku” pikirku. Tetapi perkataan orangpun merupakan PR untuk kita. Cacian dan perkataan orang itu merupakan koreksian sangkan kita bisa lebih baik.
Masalah diciptakan sangkan kita mencari solusinya. Solusi kita dapatkan dari hasil berfikir. Otomatis, dengan masalah Allah mengasah otak kita sangkan lebih pintar dan melatih mental kita supaya  lebih kuat.
Ingatlah! Allah menguji hambanya dengan takaran yang sesuai dengan kadar kemampuan hambanya. Maka dari itu bersemangatlah dalam menghadapi masalah, karena itu merupakan salah satu bukti bahwa Allah menyayangi kita. “man sobaro dzopiro”.
Kata-kata itu bisa aku tulis karena aku sudah merasakannya.
Kini aku sadar, inilah yang orang tuaku inginkan, ingin melihat putranya setegar batu karang yang dihempas sang ombak.
Jujur, tidak semua ilmu yang kupelajari disini masuk dan kupahami semua. Namun setidaknya, disini aku belajar untuk memaknai kehidupan.          
Kawan…jujur, aku sangat senang sekolah disini. Disini banyak yang aku dapatkan. Mulai dari ilmu dan hal yang lain yang tak sempat kubayangkan sebelumnya.
Senang..karena semuanya serba berjama’ah. Mulai dari shalat berjama’ah, makan berjama’ah, tidur berjama’ah terkadang mandipun berjama’ah(tapi Alhamdulillah tidak dalam satu ruangan).
Akupun senang, karena setiap masalah yang aku hadapi selalu ada mereka yang mensuportku.
Maka dari itu..dikesempatan ini aku ingin mengucapkan beribu-ribu terima kasih “untuk orang tuaku yang tidak salah menyekolahkan putranya kesini(walaupun kadang ga betah). Kepada sahabat-sahabatku baik di program yang sama maupun tidak (kelas Program Keagamaan)yang selalu mensuport dan mengkritikku, namun kritiknya membuatku kuat. Untuk yang membenciku(tidak suka dengan keberadaanku disini, membicarakanku dibelakang)aku pun berterima kasih, karena dengan kehadiran kalian aku belajar menjadi sosok yang tegar. Untuk seseorang yang selalu menyanyangi dan mendukungku, terima kasih, karena dengan kehadiranmu membarikan warna dan kebahagiaan yang baru dihidupku. Juga untuk orang-orang yang tidak mungkin ku lupakan kehadirannya. Terima kasih karena telah ikut mewarnai lukisanku”.
Aku tahu rencana Allah itu sangatlah indah, bahkan lebih indah dari apa yang kita bayangkan. Begitupun dengan bersekolah disini. Semoga ini merupakan jalan yang terbaik yang Allah berikan. Amiiiiiiin….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar