Kalian pasti tidak asing lagi dengan istilah bermimpilah setinggi langit.
Entah kenapa mimpiku tidak setinggi mimpi-mimpi orang lain. Mungkin karena aku terlalu takut jika mimpi itu tidak berhasil aku wujudkan. Aku merasa diri ini kecil dibandingkan dengan mimpi-mimpi orang lain. Mereka selalu bilang, “andai aku lulus nanti, aku ingin sekolah keluar negeri, andai aku begini begitu…dan jika….dan jika….”. Bagus memang, tapi entah kenapa aku jarang sekali berandai.
Ternyata…itu bukan mimpi, tapi harapan. Dan ternyata mimpi itu berbeda dengan harapan. Mimpi diciptakan supaya kita berusaha untuk mewujudkannya, sedangkan harapan, hanya bisa kita curahkan kepada Allah tempat berharap. Dia-lah satu-satunya tempat bersandar.
Akupun mempunyai satu mimpi yang membuatku semangat untuk mewujudkannya. Walaupun mimpi ini tak setinggi langit, namun mimpi ini berarti besar untukku.
Aku bermimpi menjadi seorang Guru yang benar-benar bisa mengabdi untuk Tanah air tercinta ini. Guru yang disayangi murid dan selalu ada untuk mereka yang membutuhkan. Seorang Ibu Guru Shalehah yang bisa membantu meringankan beban suami dan menjadi Ibu Guru yang baik untuk putra-putrinya.
Banyak orang yang berkeinginan jadi pengusaha, karena status sebagai pengusaha lebih baik dibanding dengan pegawai. Walaupun seperti itu, aku tetap pada pendirianku untuk menjadi guru PNS(Pegawai Negeri Sipil). Walaupun statusnya jadi pegawai yang penting bisa berguna bagi semua orang. Karena orang yang sukses itu adalah orang yang berguna untuk semua orang.
Aku ingin mencetak murid-murid didikkanku menjadi murid yang benar-benar berguna bagi nusa dan bangsa. Aku tidak mau seperti sebagian guru yang mendidikku dulu, yang hanya datang ke kelas dan memberikan tugas tanpa tahu apa yang diinginkan oleh muridnya. Walaupun demikian, aku tetap berterima kasih kepada mereka, karena berkat mereka aku bisa seperti ini.
Sebenarnya aku malu untuk bermimpi, karena kerjaanku dikelas paling 3D(duduk, diam dan dengarkan), bahkan mungkin sampai 3M(molohok,molongo sampai-sampai molor).
Aku malu dengan tingkahku seperti itu. Mimpiku begitu mulia, namun belum ada usaha untuk mewujudkannya. Akupun tahu, mimpi tanpa usaha tidak akan jadi kenyataan, bahkan hanya menjadi mimpi yang tak kunjung usai.
Suatu hari aku tertidur saat jam pelajaran, karena memang pelajaran ini tidak aku sukai. Mungkin saking lelapnya aku tidur,teman yang didekatkupun susah untuk membangunkanku. Tapi akhirnya aku bangun berkat teriakan teman-teman sekelasku. Saat bangun, dihadapanku telah berdiri sesosok laki-laki tua, dan itu adalah guruku. Aku pasrah jika beliau mau memarahi atau bahkan mengusirku dari kelas. Tapi ternyata tidak. Beliau berkata, “ga papa, Widya tidur untuk bermimpi, maka bangunlah untuk mewujudkan mimpi itu!”. Aku malu saat beliau berkata demikian, namun itu semua benar, aku harus bangun untuk mewujudkan mimpi itu. Terima kasih,Pak!
Sebesar apapun mimpi kita, tetaplah bermimpi. Karena dengan mimpi, kita akan bersemangat untuk meraihnya. Jangan mau terus menerus hidup di alam mimpi yang begitu indah, tapi bangunlah ke alam nyata yang rumit untuk merubahnya menjadi indah !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar